Bangunan sekolah rusak parah, WC tak layak pakai, publik pertanyakan transparansi Dana BOS SD Inpres Desa Sapa.
MINSEL, CorongMasyarakat.com – Kondisi memprihatinkan SD Inpres Desa Sapa, Kecamatan Tenga, kembali menuai sorotan publik. Dari pantauan media bersama LSM Kibar Nusantara Merdeka, tampak sejumlah kerusakan serius: plafon runtuh, dinding retak, kaca jendela pecah, hingga WC sekolah rusak parah dan tidak bisa difungsikan. Bahkan, sampah berserakan di sekitar bangunan sekolah, meninggalkan kesan jorok dan tak terawat.
Sekwil Indonesia Tengah LSM Kibar Nusantara Merdeka, Donny Liow (Om Lole), menegaskan bahwa kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar terkait penggunaan Dana BOS. “Jika gedung sekolah rusak dan WC tidak layak, sementara setiap tahun ada kucuran Dana BOS, publik berhak bertanya: digunakan untuk apa anggaran tersebut? Oknum Kepala Sekolah, Fahrudin, harus memberi penjelasan,” tegasnya. Donny juga mengutip keterangan sejumlah orang tua murid yang menyebut oknum kepsek jarang hadir di sekolah.

Ket foto: Kondisi sekolah rusak di SD Inpres Desa Sapa, Minahasa Selatan, memicu pertanyaan publik: ke mana dana BOS selama ini? (Dok.CorongMasyarakat.com)
Desakan pun menguat agar aparat penegak hukum turun tangan. LSM Kibar Nusantara Merdeka menyatakan akan segera melaporkan dugaan ini ke Polda Sulut dan Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan. “Dana BOS adalah amanat negara untuk masa depan anak-anak. Jika diduga disalahgunakan, aparat harus bertindak. Pasal 3 dan Pasal 8 UU Tipikor jelas mengatur sanksi bagi oknum yang menyalahgunakan kewenangan dan merugikan keuangan negara,” tambah Donny.

Ket foto: LSM Kibar Nusantara Merdeka menemukan WC sekolah rusak parah dan tidak terawat di SD Inpres Desa Sapa. (Dok. Corong masyarakat.com)
Hingga berita ini diturunkan, pihak media masih berupaya menghubungi Kepala Sekolah SD Inpres Desa Sapa, Fahrudin, untuk dimintai klarifikasi. Namun suara masyarakat sudah bulat: pendidikan tidak boleh dikorbankan oleh kelalaian oknum, sebab masa depan generasi muda terlalu mahal untuk ditukar dengan dugaan penyalahgunaan dana.
(Tim//**)